by. Asep Sofiawan Rozal
Menurut Komunitas Jelajah Gunung Bandung jumlah gunung yang terdapat di kawasan Bandung Raya sekitar 660. Salah satunya adalah Manglayang yang berada di wilayah Bandung Timur, dari dataran tingggi kaki gunung ini terdapat kawasan Pasirjati, pasir dalam Bahasa Sunda artinya bukit sedangkan jati merujuk pada kayu jadi Pasirjati artinya bukit jati. Dikawasan ini tepatnya di Jalan Pasirjati No 12 Ujungberun terdapat lembaga pendidikan SMP Negeri 50 Kota Bandung.
Sekolah ini berdiri pada tanggal 1 November 1983 beradsarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kanwil Depdikbud dengan pelaksana Kandep Depdikbud Kabupaten Bandung dengan nama SMP Negeri 3 Ujungberung, untuk mengawalinya sebagi filial dari SMP Negeri 1 Ujungberung (SMPN 8 sekarang) dipimpin oleh Pjs. Drs. Dayat Hidayat. Kegiatan belajar mengajar sementara waktu di SMPN 1 Ujungberung dan SMP PGRI ketika proses pembangunan gedung sekolah di Jl. Pasirjati belum rampung. Baru pada bulan januari 1986 menempati gedung milik sendiri dengan pejabat Kepala Sekolah pertamnya adalah Bapak Popo Fahrurrodji.
Adanya pemekaran wilayah Kotamadya Bandung tahun 1996 menjadikan SMP Negeri 3 Ujungberung masuk administrasi kotamadya. Setahun kemudian tepatnya 1997 terjadi perubahan dari SMP menjadi SLTP Negeri 3 Ujungberung, perubahan terjadi kembali tahun 1998 menjadi SLTP Negeri 50 dan Tahun 2005 sampai sekarang terpatri bernama SMP Negeri 50 Kota Bandung. Letak sekolah berada di wilayah perbatasan antara kabupaten dan kota menjadikan sebagian peserta didik maupun para guru, tenaga admistrasi dan karyawannya selalu komuter. Dengan kebijakn PPDB sistem zonasi terjadi perubahan peserta didik, sekarang siswa-siswinya mayoritas penduduk kota Bandung plus sebagian berdomisili di Kabupaten Bandung sesuai prosentasi jumlah penerimaan peserta didik baru taahun 2019.
Dilihat dari kepemilikan tanahnya yang luas maka SMP Negeri 50 merupakan sekolah yang terluas di Kota Bandung. Keprihatinan melanda semua warga sekolah tepatnya hari Minggu tanggal 10 Juni 2018 sekitar pukul 13.30 an musibah besar terjadi berupa kebakaran yang menghanguskan gedung yang berjumlah 11 ruangan, mulai ruangan kepala sekolah, ruang tenaga adminsitrasi, ruang guru, ruang wakasek kurikulum, kesiswaan, dan wakasek sarana serta Mushola juga ruang koperasi. Tentu saja kebakaran ini merugikan harta benda sekolah terutama dokumen dan arsip penting serta sarana berupa peralatan penunjang proses pembelajaran dan adminstrasi.
Kini setelalah melalui proses yang panjang dengan dukungan dari Pemerintah Kota Bandung cq Walikota, Dinas Pendidikan dan DPRD Kota Bandung serta didukung oleh warga sekolah telah dibangun gedung baru yang cukup represntatif.
Berikut nama-nama Kepala Sekolah yang menjabat di SMP Negeri 50 :
- Popo Fahrurodji 1986 - 1990
- Drs. Oman Romankus 1990 - 1994
- Eme Sutisna, BA 1994 - 1996
- Drs. H. Oman Somantri 1996 - 1999
- Warta Suwanda, BA 1999 - 2000
- Dra. Anna Mariana, M.Pd 2000 - 2005
- Drs. H. Asep Yusuf Yr, M.M.Pd 2005 - 2011
- Ade Setiawan, S.Pd 2011 -2013
- Dra. Tatin Lesmanawati, M.M.Pd. 2014 - 2019
- Yuli Kartika Yuliani, S.Pd. MM 2020 - sekarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar